Hari ini adalah hari Jum'at,hari mulia bagi umat Islam.di hari ini juga di wajibkan bagi umat muslim,khususnya kaum adam untuk mengerjakan sholat Jum'at berjama'ah.
Hari ini,tiba-tiba besar sekali keinginanku untuk melangkahkan kaki ke Masjid untuk sholat Jum'at.padahal sebelumnya aku tak ada hasrat sedikitpun.
Aku pun hampir lupa,kapan kali terakhir mengerjakan kewajiban bagi umat muslim ini.entah enam atau tujuh tahun yang lalu.
Singkat cerita,setelah selesai sholat jumat,aku masih duduk di teras masjid di salah satu kompleks sebuah sekolah swasta di kota Gresik ini.
saat itu,Jamaah masjid hampir sudah tidak ada lagi,semua sudah pergi untuk kembali dalam kesibukan masing-masing.
Tak lama kemudian,datanglah seorang nenek dengan membawa barang daganganya.Ia tampak letih,mungkin karena seharian berdagang.
Dari raut mukanya pun tampak menanggung beban hidup yang teramat berat.
"Kasihan Nenek itu,di usianya yang sudah senja.masih tetap bekerja seperti ini". Gumamku dalam hati.
kemudiam Ia menawarkan sebungkus kacang goreng yang Ia kemas dalam plastik.harga sebungkus kacang di hargai 5000 rupiah.
Sejujurnya Aku tak berminat untuk membeli.namun,di dorong rasa kasihan akhirnya Aku pun membeli sebungkus kacang tersebut.
Tak lama berselang,datanglah seorang anak kecil.tampaknya salah satu murid di sekolah tempat masjid ini berdiri.dari perawakanya kelihatanya anak tersebut masih kelas 1 atau 2.
Anak laki-laki tersebut mendatangi nenek penjual kacang tadi.dari jauh terdengar dari telinga saya dialog antara keduanya.
“Berapa harga kacangnya, Nek?” tanya si anak.
“Satu bungkus kacang Lima ribu, nak”, jawab si nenek.
Sejurus kemudian,si Anak kecil itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari kantongnya,sambil berkata.
“Saya beli 10 bungkus ya,Nek.ini uangnya,tapi buat Nenek saja kacangnya.nanti bisa dijual lagi.”
Melihat perbuatan Anak kecil tersebut.tampak jelas sekali kilau kebahagian yang di pancarkan dari wajah Si nenek.matanya pun terlihat berbinar.
“Ya Allah terima kasih banyak ya,Nak. Alhamdulillah ya Allah,Engkau telah mengabulkan doa saya untuk membeli obat cucu yang lagi sakit.” Ucap Si nenek dan langsung bergegas pergi.
Dengan refleks Aku pun memanggil Anak kecil tersebut,dan memulai bercakap-cakap sedikit denganya.
“Siapa namamu,Dik? Kelas berapa sekarang?”.Tanya Saya membuka pembicaraan
“Nama saya Rudi, kelas 2, pak”. jawabnya sopan.
“Uang jajan kamu sehari lima puluh ribu?".tanyaku lagi.
” Oh .. tidak Pak, saya dikasih uang jajan sama papa sepuluh ribu sehari. Tapi saya tidak pernah jajan, karena saya juga bawa bekal makanan dari rumah.”
“Jadi yang kamu kasih ke nenek tadi tabungan uang jajan kamu sejak hari senin?”. tanyaku semakin tertarik.
“Betul Pak, jadi setiap jumat saya bisa sedekah Lima puluh ribu rupiah. Dan sesudah itu saya selalu berdoa agar Allah berikan pahalanya untuk ibu saya yang sudah meninggal. Saya pernah mendengar ceramah ada seorang ibu yang Allah ampuni dan selamatkan dari api neraka karena anaknya bersedekah sepotong roti, Pak”. anak SD itu berbicara dengan fasihnya.
Mendengar itu,rasanya mukaku ini di tampar berkali-kali.kemudian Aku pegang bahu anak itu dan kembali mengajukan pertanyaan.
” Sejak kapan ibumu meninggal, Rudi?”.
“Kata Papa,Mama meninggal Ketika saya masih TK, pak”. jawab rudi yang memaksa mataku mengeluarkan air yang tanpa bisa aku tahan.
“Hatimu jauh lebih mulia dari aku Rudi, ini aku ganti uang kamu yg Lima puluh ribu tadi ya…”.kataku sambil menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan ke tangannya.
Namun di luar dugaanku,Ia menolak pemberianku dengan sopan dan berkata,
“Terima kasih banyak, Pak… Tapi untuk keperluan bapak aja, saya masih anak kecil tidak punya tanggungan… Tapi bapa punya keluarga…. Saya pamit balik ke kelas Pak”.
Setelah berkata demikian,Rudi menyalami tanganku dan menciumnya,serta bergegas meninggalkanku dalam suasana hati yang di penuhi perasaan haru.
“Semoga Allah senantiasa menjagamu, nak ..”. jawabku lirih.
Aku pun beranjak pergi guna melanjutkan perjalananku.namun,tidak jauh dari situ kulihat si nenek penjual kacang tadi ada di sebuah apotik.
Tanpa berpikir panjang,Aku pun dengan sigap menuju apotik tersebut.kulihat si nenek akan membayar obat yang dibelinya.
"Berapa harganya,Mbak...?". tanyaku cepat kepada kasir yang sedang bertugas.
”Lima puluh ribu rupiah,Mas”. Jawab kasir tersebut.
Kemudian Aku mengambil uang dari dompetku,selembar uang kertas 100 ribuan kepada si kasir.
” Ini saya yang bayar… Kembaliannya berikan kepada nenek ini,Ya.....!”.
“Ya Alloh.. Pak…”.terdengar suara nenek menyebut nama Alloh,yang berada di sampingku.
Belum sempat si nenek berterima kasih, aku sudah bergegas meninggalkan apotik.Aku bergegas menuju Surabaya untuk bershilaturrahmi ke keluargaku di sana.
Dengan perasaan lega,Aku starter motor bututku.Dalam hati aku berdoa semoga Allah terima sedekahku dan ampuni kedua orang tuaku.
Aku pun berharap,semoga kelak Aku di karuniai seorang anak yang memiliki sifat mulia seperti anak kecil tersebut.